Global WarmingPemanasan global atau global warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.

Apa itu gas rumah kaca? Gas rumah kaca (juga dikenal sebagai GRK) adalah gas-gas di atmosfer bumi yang memerangkap panas. Gas-gas tersebut bertindak seperti dinding kaca rumah kaca – karena itulah dinamakan gas rumah kaca. Tanpa efek rumah kaca ini, suhu akan turun hingga -18˚C (-0,4˚F); terlalu dingin untuk menopang kehidupan di bumi.

Namun aktivitas manusia mengubah efek rumah kaca alami di bumi dengan peningkatan pelepasan gas rumah kaca secara dramatis. Para ilmuwan sepakat bahwa gas rumah kaca adalah penyebab pemanasan global dan perubahan iklim .

Sejak Revolusi Industri, manusia telah melepaskan sejumlah besar gas rumah kaca ke atmosfer. Pada abad yang lalu, jumlah tersebut telah meningkat secara dramatis akibat dampak pemanasan global. Suhu global telah meningkat dalam 30 tahun terakhir dan kini menjadi yang tertinggi sejak pencatatan dimulai.

 

Apa saja gas rumah kaca yang utama?

  1. Karbon dioksida (CO 2)

CO  dilepaskan melalui proses alami, seperti letusan gunung berapi, pernapasan tumbuhan dan pernapasan hewan dan manusia. Namun  konsentrasi CO2 di atmosfer telah meningkat sebesar 50% sejak Revolusi Industri dimulai pada tahun 1800an, akibat aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan skala besar. Karena kelimpahannya, CO 2 merupakan penyumbang utama perubahan iklim.

  1. Metana

Metana diproduksi secara alami melalui dekomposisi. Namun sekali lagi, aktivitas manusia telah menggeser keseimbangan alam. Metana dalam jumlah besar dilepaskan dari peternakan sapi, tempat pembuangan sampah, pertanian padi, dan produksi minyak dan gas secara tradisional.

  1. Nitrogen oksida

Nitrous oksida diproduksi melalui penggunaan pupuk komersial dan organik dalam skala besar, pembakaran bahan bakar fosil, produksi asam nitrat, dan pembakaran biomassa.

  1. Uap air

Uap air merupakan gas rumah kaca yang paling melimpah. Jumlah ini meningkat seiring dengan menghangatnya atmosfer bumi, namun tidak seperti CO 2 yang dapat bertahan di atmosfer bumi selama berabad-abad, uap air bertahan selama beberapa hari.

Menipisnya lapisan ozon akan menyebabkan terjadinya pemanasan global. Dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global sangat berbahaya bagi kehidupan, seperti berikut ini.

  1. Kebakaran Hutan

Kenaikan suhu udara yang tinggi dapat memicu terjadinya titik api (hotspot). Hal ini akan membuat hutan menjadi gundul serta asap yang dihasilkan akan mencemari air, tanah, dan udara. Selain itu, asap yang dihasilkan juga dapat mengganggu kesehatan.

  1. Mencairnya es di kutub

Naiknya suhu di udara dan di dalam laut akan membuat es di kutub-kutub bumi mencair. Mencairnya es-es tersebut akan meningkatkan volume air laut. Para ahli klimatologi sepakat dengan mencairnya es di kutub akan meningkatkan volume air laut hingga mencapai 60 mdpl. Hal ini sangat berbahaya bagi kehidupan Masyarakat dunia, yang kita ketahui bahwasanya Sebagian besar penduduk dunia tinggal di dataran rendah. Sehingga jika ini pemanasan global ini benar-benar tidak terkendali maka dunia akan dihadapkan pada persoalan pemukiman. Atau dengan kata lain, daratan rendah di bumi ini akan benar-benar terendam dan memaksa manusia untuk bermigrasi secara massive untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.

  1. Terjadinya wabah penyakit

Karena kenaikan suhu akibat pemanasan global, sistem imun makhluk hidup akan menurun sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Penyakit-penyakit ini akan menjadi wabah yang mengkhawatirkan. Salah satu wabah yang Nampak adalah merebaknya berbagai macam

virus baik skala endemic seperti Virus Ebola, Virus Mers-Sars, hingga skala pandemi yakni Corono Virus Disaster -19.

  1. Terjadinya kabut asap

Pemanasan global akan meningkatkan suhu di permukaan bumi, memicu terjadinya kekeringan, dan memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal tersebut akan menimbulkan kabut asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan kematian.

  1. Krisis air bersih

Karena pemanasan global, sumber-sumber air di dalam tanah akan menguap. Selain itu, sumber-sumber air tersebut juga akan tercemar sehingga krisis air bersih tidak dapat dihindari.

  1. Naiknya permukaan air laut

Naiknya permukaan air laut disebabkan oleh mencairnya es di kutub-kutub bumi. Lama-kelamaan, hal ini akan menyebabkan banjir di wilayah sekitar. Bahkan, dapat membuat pulau-pulau kecil tenggelam.

  1. Meningkatnya suhu air laut

Terjadinya pemanasan global ditandai dengan kenaikan suhu di permukaan bumi, termasuk di dalam laut. Hal ini dapat membuat makhluk hidup yang hidup di dalamnya mati sehingga terjadi ketidakseimbangan ekosistem.

  1. Rusaknya terumbu karang

Pemanasan global akan membuat suhu dan keasaman air laut. Kedua hal ini akan membuat terumbu-terumbu karang mengalami pemutihan dan lama-kelamaan akan rusak, bahkan hilang. Rusaknya terumbu karang akan membuat ekosistem laut menjadi tidak seimbang serta flora dan fauna laut akan mati.

Sekian artikel yang yang berhubungan dengan fenomena pemanasan global, masukan dan saran kami harapkan untuk kebaikan karya berikutnya. Sekian terimakasih semoga bermanfaat…

JUDUL : PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)

Oleh : Isnaeni Wahyudiana Basuki, S.Pd.

Guru Geografi SMA Negeri 1 Surabaya