Di SMAN 1 Surabaya, kegiatan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), telah menghasilkan berbagai inovasi karya dari siswa-siswi tingkat pertama. Salah satu karya yang berhasil menangkap atensi kami adalah proyek P5 implementasi ilmu fisika yang dibimbing oleh Ibu Susanti, S.Pd., M.Pd. Proyek tersebut merupakan miniatur rumah sederhana yang memanfaatkan panel surya sebagai sumber energi alternatif penghasil listrik. Kreasi ini dikembangkan oleh tangan terampil Hercules Putra Daniel—siswa kelas sepuluh di SMAN 1 Surabaya.
Proyek tersebut adalah aktualisasi dari pembelajaran di kelas 10 mengenai energi alternatif. Mengingat bahwa kurikulum pembelajaran yang diterapkan ialah kurikulum merdeka yang menitikberatkan pada pengembangan minat dan bakat siswa. Ibu Susanti—guru pengampu mata pelajaran fisika kami, membagi kelompok dengan cara memberikan angket yang berisi survei tipe belajar mereka. Tipe belajar ini dibagi menjadi 3, yaitu visual, audio, dan kinestetik.
Hercules mengerjakan tugas yang diberikan dengan membuat miniatur rumah panel surya. Pada dasarnya, panel surya menjadi hal yang ditekankan dalam pembuatan miniatur ini. Tentu saja, dibutuhkan sistem yang mumpuni guna mendukung konversi energi listrik yang bersumber dari cahaya matahari. Panel yang digunakan pun dipilih melalui berbagai pertimbangan sebab kualitas akan menentukan daya tahan panel di bawah panas matahari. Mulanya, ide ini berasal dari Hercules yang telah terbiasa dengan alat-alat crafting, kemudian ia memanfaatkan hal tersebut untuk menunjang proyek ini. Saat berada di Sekolah Menengah Pertama, Hercules telah mempelajari berbagai skema yang ditunjukkan oleh ayahnya. Ia menyimpulkan bahwa ada beberapa rangkaian dari komponen transistor yang bisa digunakan untuk cas baterai, regulator atau penurun suatu daya, dan juga transistor penguat arus. Hercules juga memanfaatkan potensi barang bekas yang sering kita jumpai dalam keseharian, seperti komponen radio bekas dan pemanas dispenser.
Isi dari miniatur rumah panel surya ini termasuk saklar untuk menyalakan lampu yang berada di dalam miniatur rumah tersebut. Semua bahan yang dipakai berasal dari barang bekas yang bisa digunakan kembali seperti tripleks. Uji coba miniatur rumah panel surya dijalankan menggunakan baterai yang sudah terisi penuh, demonstrasi ini nantinya dilakukan di ruang terbuka agar panel dapat menyerap cahaya semaksimal mungkin sehingga nyala lampu lebih terang.
Kendala saat pengerjaan miniatur rumah panel surya adalah Hercules harus memparalelkan dua transistor untuk menguatkan daya pada lampu LED. Kedua transistor ini memiliki kegunaan yang fleksibel, dapat menjadi cas baterai juga penguat arus. Kedepannya, Hercules berharap bisa memperbarui bagian panel surya dan memperbesar beberapa bagian komponen agar tenaga yang dihasilkan lebih meningkat.
Beralih ke perlombaan, Hercules mengungkapkan bahwa ia masih canggung terhadap proyek ini karena miniatur ini merupakan proyek awal yang menurutnya masih belum baik. Hercules juga sedang menyiapkan proyek kedua yang merupakan lanjutan dari kreasi pertama, ia menganggap bahwa proyek kedua lebih matang persiapannya dibanding yang sebelumnya.
Tugas proyek kedua milik Hercules masih memerlukan beberapa langkah finishing. Proyek ini nantinya akan dikolaborasikan dengan proyek kincir air yang juga dibuat oleh siswa-siswi SMAN 1 Surabaya. Setelah usai, proyek ini akan dipamerkan dalam pameran yang akan diikuti oleh Bu Susanti.
Tidak berhenti di sini, Hercules memberi sedikit bocoran mengenai kreasi yang akan dibuatnya tahun depan, yakni bluetooth speaker dengan panel surya. Kali ini, ia menuturkan bahwa fungsi karya ini akan lebih fleksibel.
“Untuk para pemula yang ingin mencoba rangkaian, mungkin ada banyak skema di google, tetapi kita juga harus menelaah dulu apakah komponen ini bisa dipakai juga untuk kedepannya,” begitu cakap pria dengan segudang ide itu.
Ibu pembimbing juga memberi rangkaian kata mengenai hal ini, beliau bersuara, “Saya berharap dari anak didik di smasa ini—saya berharap sekali muncul ide-ide baru. Saya ingin merasakan inovasi-inovasi baru dimana dia menerapkan ilmu yang didapat lalu diaktualisasikan dalam bentuk karya-karya. Saya ingin smasa ini makin maju, makin terkenal, dan anak-anak mempunyai inovasi baru.”
Nah, untuk siswa-siswi smasa, ayo keluarkan inovasi inovasi kalian! Mari kita bersama-sama memajukan sekolah kita.
Naskah oleh Hercules Putra Daniel - X5 2022