Asal-Usul Hari Raya Idul Fitri
Wah, tak terasa sebentar lagi kita sebagai umat muslim, akan merayakan hari kemenangan, yaitu hari raya Idul Fitri. Hari raya Idul Fitri adalah hari kemenangan setelah umat muslim berpuasa selama sebulan. Hari kemenangan, karena berhasil menaklukan hawa nafsu; hari kembali suci, karena membersihkan diri dan Allah mengampuni dosa-dosa muslim yang berpuasa. Tahun 2023 ini, hari raya Idul Fitri akan jatuh sekitar tanggal 22-23 April 2023.
Tahukah kalian tentang sejarah hari raya Idul Fitri? Sebelumnya, simak hadits yang terdapat dalam kitab Fiqh Madzahib Al-Arba'ah berikut.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَُلَيْهِ
وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّه بُِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ ا لْأَضْحَى
Artinya: Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: Kaum jahiliyah dalam setiap tahunnyamemiliki dua hari yang digunakan untuk bermain. Ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah, Rasulullah bersabda: Kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. (HR Abu Dawud dan An-Nasa’i)
Hadits tersebut menjelaskan bahwa asal usul perayaan ini tidak lepas dari tradisi masyarakat jahiliah yang memiliki dua hari khusus untuk berpesta pora yang disebut dengan hari Nairuz dan Marjaan. Setelah turunnya kewajiban puasa Ramadhan, Rasulullah mengganti Nairuz dan Marjaan dengan hari Idul Fitri dan Idul Adha. Tujuannya, agar umat Islam mempunyai tradisi yang lebih baik dan sejalan dengan apa yang disyariatkan oleh Allah SWT.