Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang dapat menimbulkan kerusakan besar dan berpotensi menyebabkan hilangnya banyak nyawa.

Gempa bumi terjadi ketika ada pelepasan energi yang besar di dalam kerak bumi, yang dapat merambat dan menyebabkan goncangan di permukaan bumi. Gempa bumi merupakan salah satu bentuk aktifitas tenaga endogen. Tenaga endogen merupakan tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam. Aktifitas endogen dapat mempengaruhi bentuk-bentuk muka bumi. Aktivitas gempa bumi di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terkahir. Data BMKG mencatat adanya pola peningkatan aktivitas gempa bumi sejak tahun 2013 dengan rata-rata 10.000 kali dalam setahun.

Gempa bumi atau yang dikenal denga istilah seisme sendiri merupakan gejala atau fenomena geosfer, lebih tepatnya pada lapisan litosfer. Pergerkan lempeng kerak bumi merupakan salah satu gejala yang dapat menimbulkan getaran di permukaan bumi, getaran inilah yang kemudian disebut dengan istilah gempa bumi. Artikel ini akan membahas beberapa aspek penting terkait gempa bumi, termasuk penyebab, dampak, dan upaya mitigasi.

 


1. Penyebab Gempa Bumi

Gempa BumiGempa bumi terjadi akibat pelepasan energi di dalam kerak bumi. Gempa bumi sendiri dapat dikelompokkan menurut penyebabnya, yaitu gempa bumi tektonik, gempa bumi vulkanik, dan gempa bumi terban (reruntuhan).

Gempa bumi tektonik dapat terjadi bilamana terjadi pergeseran antar lapisan kerak bumi. Gempa bumi tektonik melibatkan wilayah yang luas dari pada gempa bumi lainnya, karena melibatkan lapisan kerak bumi. Pada suatu tempat dan skala gempa tertentu gempa jenis ini dapat menimbulkan fenomena tsunami. Gempa bumi yang kedua adalah gempa vulkanik, gempa ini terjadi karena pengaruh aktifitas vulkanisme atau letusan gunung  berapi. Gempa ini menimbulkan dampak yang cukup besar pengaruhnya terhadap lingkungan terutama di sekitar gunung berapi yang Meletus. Sedangkan gempa yang ketiga adalah gempa bumi terban atau reruntuhan. Gempa terban dapat terjadi karena pengaruh reruntuhan dinding gua, dan sebaigainya.

Selain itu, penyebab utama gempa bumi melibatkan pergerakan lempeng bumi yang saling berinteraksi. Ada tiga jenis batas lempeng utama yang dapat menyebabkan gempa: batas divergen (lempeng menjauh), batas konvergen (lempeng saling mendekat), dan batas transform (lempeng bergerak horizontal).

 

2. Dampak Gempa Bumi

Gempa BumiGempa bumi dapat memiliki dampak yang sangat merusak (destruktif). Beberapa dampak umum meliputi kerusakan bangunan, kerusakan infrastruktur, kehilangan nyawa, dan kerugian ekonomi. Selain itu, gempa bumi juga dapat memicu tsunami jika pusat gempa berada di bawah laut, menambah tingkat kehancuran yang mungkin terjadi. Akan tetapi selain memberikan dampak negatif, gempa bumi juga memberikan beberapa dampak positif bagi kehidupan diantaranya:

  • Memberikan gambaran tentang apa yang terjadi di bawah tanah, sehingga bisa membuat ekstraksi minyak dan gas menjadi lebih efisien.
  • Memberikan informasi tentang struktur bumi.
  • Memberikan informasi tentang internal bumi dengan mengukur waktu yang diperlukan gelombang seismik untuk melintasi bumi, maka bisa memetakan struktur bumi.

Itulah diantara dampak gempa bumi bagi kehidupan, gempa bumi adalah salah satu fenomena alam yang merupakan sebuah kepastian. Sehingga mau tidak mau kita harus bisa berdampingan dengan segala hal atau fenomena yang berkaitan dengan gejala-gejala alam, terutama gempa bumi. Oleh karena ini, karena gejala ini merupakan sebuah kepastian, maka sudah menjadi keharusan kita mempersiapakan diri, melakukan tindakan-tindaan atau upaya mitigasi atau tindakan responsif sehingga dampak negatif dari gempa bumi dapat diminimalisir.

 

3. Upaya Mitigasi Gempa Bumi

Upaya mitigasi gempa bumi sangat penting untuk mengurangi dampak negatifnya. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Pembangunan Bangunan Tahan Gempa: Membangun infrastruktur dan bangunan dengan desain tahan gempa dapat mengurangi kerusakan fisik akibat gempa bumi.
  • Sistem Peringatan Dini: Pengembangan sistem peringatan dini dapat memberikan waktu tambahan bagi masyarakat untuk mengungsi dan mempersiapkan diri sebelum terjadinya gempa besar.
  • Pendidikan Masyarakat: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya gempa dan tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat dapat mengurangi tingkat kepanikan dan meningkatkan keselamatan.
  • Penelitian dan Pemantauan: Melakukan penelitian terus-menerus untuk memahami lebih baik pola pergerakan lempeng dan meningkatkan kemampuan untuk memprediksi potensi gempa bumi di masa depan.

Kesimpulan

Gempa bumi merupakan ancaman serius bagi banyak daerah di seluruh dunia. Untuk mengurangi dampak negatifnya, perlu adanya upaya serius dalam membangun infrastruktur yang tahan gempa, meningkatkan sistem peringatan dini, mendidik masyarakat, dan terus melakukan penelitian untuk memahami lebih baik fenomena ini. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat berusaha untuk mengurangi risiko dan memitigasi dampak gempa bumi secara efektif.

Oleh : Isnaeni Wahyudiana Basuki, S.Pd.

Guru Geografi SMA Negeri 1 Surabaya

Penulis